-->
  • Jelajahi

    Copyright © BATU BERTULIS NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Berkah Durian Di Tengah Pandemi. Aisyah: Naikan Ekonomi Masyarakat

    Bertulis Network
    Thursday 29 July 2021, July 29, 2021 WIB

    Pedagan durian musiman, Kamis (29/07/2021). Sumber foto : Batubertulisnews

    Sekadau, Batubertulisnews.com - Sudah hampir lebih dari sebulan terakhir buah Durian lokal asal rawak dan semabi membanjiri pasar di Kabupaten Sekadau, sejumlah pedagang semringah sebut berkah di tengah pandemi. Kamis (29/07/2021).

    Ferdi, satu dari beberapa penjual Durian di pasar Sekadau,  mengatakan Durian lokal Sekadau cukup banyak diminati pembeli, untuk seharinya bisa terjual ratusan biji. 

    "Kalau kita ecer biasanya sehari habis ratusan lah, lumayan laku karena Durian lokal disini enak, kita jual pun enak, dan untuk harga ecer buah Durian cukup murah dari 20 ribu per biji, 10 ribu per biji, 20 ribu 3 biji dan ada yang 10 ribu 3 biji". Ungkap ferdi. 

    Lebih lanjut, Ferdi mengatakan, untuk Bisnis menjual Durian sangat untung, jika buah yang tidak laku bisa diolah kembali menjadi Tempoyak atau Lempok.

    "Kalau dak laku ya kita buat Tempoyak atau Lempok, omsetnya pun lumayan," pungkasnya.

    Sementara itu, Aisyah (28) warga Desa Semabi, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, yang juga pedagang durian musiman di pasar Sekadau menuturkan banjir durian kali ini baru terjadi seminggu terakhir. Dimana buah-buah durian secara bersamaan siap untuk dipanen. 

    "Setiap tahun berjualan, tahun ini lebih sedikit dari tahun lalu, jenisnya ada durian tembaga,pauh, poring, torong," ujar wanita tersebut. 

    Selain menjual di pasar Sekadau, Aisyah mengaku durian-durian itu juga biasa Ia dijual keluar Sekadau, seperti ke Kabupaten Sintang, Pontianak dan Mempawah.

    "Banjir durian ini membawa berkahlah. Apalagi di tengah pandemi virus Covid-19, karena hasil penjualannya bisa untuk kebutuhan sehari-hari, berlanja isi dapur, dan diputar untuk modal lagi," ungkapnya.

    Menjual durian ini pun dapat dikatakan tidak akan rugi jika tidak terjual habis. Sebab buah yang tidak laku biasanya akan kembali diolah menjadi tempoyak dan dodol durian (lempok). (*)


    Penulis  : Tim Liputan

    Editor     : Red

    Sumber  : Batu Bertulis News

    Komentar

    Tampilkan