Angreno Charlossy/ Batubertulis |
Kini dari Kecamatan Nanga Taman, kembali bertambah putra daerah suku Dayak yang lulus Taruna Akmil TA 2020. Dia adalah Angreno Charlossy (19).
Pemuda kelahiran Ketapang 20 Maret 2002 itu menjadi satu dari 4 orang yang lulus dalam seleksi Taruna Akmil TA 2020 mewakili Kalimantan Barat.
Angreno Charlossy (kiri) dan sang ayah Agustinus Abui (kanan) foto bersama di rumah kediaman DPRD Kabupaten Sekadau Paulus Subarno, Minggu (25/07/2021). Batubertulis |
Meski lahir di Ketapang, Angreno Charlossy diketahui tinggal dan menjalani pendidikan dari SD hingga SMA di Kecamatan Nanga Taman. Tempat sang ayah yang merupakan Babinsa Koramil 1204-17/ Nanga Taman, Agustinus Abui bertugas.
Putra pertama dari tiga bersaudara, dari pasangan Agustinus Abui dan Genoveva Nahak, saat diwawancarai charlos menceritakan secara singkat perjuangannya hingga mampu lulus dalam seleksi bergensi tersebut.
"Awalnya juga merasa minder melihat saingan dalam seleksi. Tapi tetap berusaha mengikuti semua tahapan seleksi dan puji Tuhan. Tuhan berkehendak, jadi saya bisa lolos," ungkapnya. Minggu (25/07/2021).
"Persiapan saya hanya berlatih fisik setiap hari dan belajar akademik di YouTube karena semua hal yang ingin kita laksanakan untuk tes taruna itu berada di dalam YouTube semua," paparnya.
Perjuangannya pun tidak dapat dikatakan mudah, karena Charllos harus bersaing dengan 200 lebih peserta yang akhirnya hanya dipilih 120 untuk sub panda. Kemudian untuk panda hanya menyisakan 30 orang.
"Setelah itu kita digabungkan dengan catar dari Kalteng sebanyak 30 orang juga. Kemudian untuk kelanjutannya ke pusat Akmil Magelang hanya 22 orang dan selanjutnya yang diterima sebagai taruna Akmil hanya 8 orang. 4 orang dari Kalteng dan 4 kalbar," papar Pemuda itu.
Dengan prestasi yang diukirnya. Charllos pun kembali menjadi bukti bahwa menjalani pendidikan di daerah tidak mutlak menjadikan seorang anak tidak mampu bersaing.
Ia pun mengajak generasi muda di Kabupaten Sekadau untuk tidak kalah dan terlena dengan perkembangan zaman. Menurutnya generasi muda harus lebih ekstra melatih kemampuan dan keahlian diri sendiri.
"Apalagi sekarang persaingan makin ketat, mencari pekerjaan semakin susah. Semangat mengejar cita-cita," tandasnya.
Charllos diketahui saat ini tengah menjalani pendidikan di Akademi Militer Magelang selama 4 tahun, dan telah berlangsung di satu tahun pertamanya.
"Kalau mendidik anak, saya selalu disiplin untuk anak. Karena disipilin ini bekal hidup untuk bisa mandiri dan lagi yang utama rajin belajar. Jurusan IPA juga memiliki nilai lebih dalam seleksi," ujar Agustinus.
Agustinus berharap di tengah pandemi Covid-19. Semangat belajar generasi muda tidak memudar namun justru semakin meningkat dengan manfaatkan teknologi sebaik-baiknya. Ia juga berharap agar para orang tua dapat mendukung penuh cita-cita sang anak.
"Harapan saya yang punya putra putri, selagi anaknya punya keinginan untuk maju. Jangan kita patahkan semangat anak kita. Selalu diarahkan, jangan terlena dengan kemajuan teknologi jaman sekarang yang juga dapat menjerumuskan anak kita," tandasnya. (*)