Anggota DPRD Provinsi Kalbar dapil Sanggau-Sekadau, Martinus Sudarno, Kamis (19/8/2021). Sumber foto : Batubertulisnews.com |
Hal itu disampaikan Martinus Sudarno saat menghadiri rapat koordinasi antara anggota Komisi I, DPRD Provinsi Kalbar dengan Pemerintah Kabupaten Sekadau dalam rangka menindaklanjuti pengaduan masyarakat terkait PETI di Kabupaten Sekadau, yang digelar di ruang serbaguna kantor Bupati Sekadau, Kamis (19/8/2021).
"Data yang masuk kepada saya banyak, terkait jumlah lokasi para pekerja PETI bahkan nama orang pun ada disini. Termasuk oknum aparat yang terlibat PETI ini, pun saya tau," Kata Politisi Partai PDI Perjuangan tersebut.
Lebih lanjut Martinus Sudarno menyebutkan Dirinya yakin pihak kepolisian mempunyai banyak informasi di lapangan terkait aktivitas Peti. Hanya saja tergantung dari pihak kepolisian untuk melakukan penindakan tegas. Ia pun menekankan agar pihak Kepolisian dapat bertindak tegas terhadap hal-hal yang bersifat ilegal.
"Kalau alasan pandemi ini masyarakat tidak bisa cari makan, itu omong kosong, Masih banyak masyarakat yang Noreh getah. Saya noreh getah bisa kok kuliah, bisa jadi anggota DPRD. berladang, berkebun masih banyak pilihan pekerjaan tanpa harus merusak lingkungan," tegasnya.
Ia mengaku merasa kesedihan tiap kali mendengar aduan dan keluhan masyarakat terkait PETI, sehingga akhirnya mengambil langkah hukum dengan membuat laporan polisi ke Polda Kalbar beberapa waktu lalu, terkait keluhan masyarakat akan air sungai yang tercemar.
Langkah tersebut tetap ditempuhnya meskipun mengetahui di Polres Sekadau sudah ada penindakan hukum terhadap beberapa oknum pekerja PETI. Hal itu dikatakan Martinus Sudarno karena tindakan tersebut dianggap belum dapat menuntaskan dampak negatif aktivitas PETI.
"Hari ini saja saya melintasi sungai Sekadau, masih keruh artinya di hulu masih ada kegiatan PETI. Saya hanya mau sungai Sekadau itu kembali seperti dulu kala, supaya ikan tapah kembali lagi ke sungai Sekadau. Namun bukan hanya di sungai Sekadau, aktivitas PETI juga ada di Sungai Kapuas sampai hari masih beroperasi," ungkapnya.
Ia pun meminta agar setelah rapat tersebut ada tindakan nyata terkhusus Kabupaten Sekadau yang sudah memiliki Bupati dan Wakil Bupati baru.
"Bupatinya baru, harus ada yang berubah. Sekadau baru, sekadau maju itu harus diwujudkan jangan hanya diomongkan. Sekadau baru, Sekadau maju itu seperti apa yang kita mau, jangan hanya di media sosial," tandasnya. (Tim Liputan)