-->
  • Jelajahi

    Copyright © BATU BERTULIS NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Petani Sawit di Kabupaten Sekadau Keluhkan Harga Pupuk Naik Tinggi

    Bertulis Network
    Friday, 6 August 2021, August 06, 2021 WIB

    Perkebunan Kelapa Sawit sumber penghasilan mayoritas masyarakat di Kabupaten Sekadau


    Batubertulisnews.com,Sekadau-,Komuditi kelapa sawit masih menjadi salah satu mata pencaharian mayoritas masyarakat di Kabupaten Sekadau. Selama masa pandemi Covid-19 keadaan perkebunan di Kabupaten Sekadau mengalami pasang surut khususnya perkebunan kelapa sawit milik pribadi atau orang per orang. 

    Yusno salah satu petani sawit menyebutkan harga sawit saat ini memang naik, tetapi harga pupuk juga melejit naik dari harga-harga sebelumnya. Menurutnya dengan naiknya harga pupuk masyarakat yang memiliki perkebunan kepala sawit merasa terbenani  bahkan mungkin menjadi semakin lesu.

    “Harga sawit memang naik, tetapi jika dikalkulasikan dengan harga pupuk yang melejit tinggi tetap saja ujung-ujungnya, harga bersih yang diterima petani tidak sesuai dengan harga TBS,” Tutur Yusno sembari  mengatakan ujung-ujungnya petani tidak bisa menikmati harga sawit yang seharusnya bisa membantu menopang ekonomi ditengah masa pandemi saat ini dimana harga pupuk yang naik tinggi.  

    Lanjut Yusno untuk harga pupuk sendiri terbilang sangat mahal ditengah masa pandemi covid-19 saat ini. Harga Pupuk urea non subsidi 360.000 dari sebelumnya 330.000 KCL non subsidi Rp 420.000 dari sebelumnya 380.000, Hay-kay plus 420.000 dari sebelumnya 360.000, harga NPK 450.00 dari sebelumnya 390.000

    “Harapan kami sebagai petani sawit, semoga keadaan ini bisa stabil kembali dan masyarakat bisa memetik hasil perkebunan tanpa ada beban yang dipikirkan lagi, apa lagi ini masa pandemi covid-19, situasi ekonomi sulit,” pungkasnya. 

    Dalam hal ini, sebut Yusno Perlu ada campur tangan pemerintah untuk menekan harga pupuk sehingga petani bisa meningkatkan hasil panen. “Ditengah upaya pemerintah untuk menggalakan intesifisikasi perkebunan kelapa sawit mandiri, petani swadaya dihadpkan pada biaya produksi yang tinggi,” paparnya.(Tim)

    Komentar

    Tampilkan