Seorang ibu yang terdampak banjir di kabupaten sekadau melakukan aktivasi nya menggunakan sampan, (foto:Batubertulisnews) |
Batubertulisnews.com, Sekadau - Musibah Banjir yang Sudah Terjadi selama Satu Minggu di Dusun Senuruk, Desa Sungai Ringin, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau ini Merupakan Musibah Banjir Paling Lama dan yang paling Parah Dampaknya Sejak 1 tahun terakhir Biasanya Banjir hanya Merendam Pemukiman Warga di Sebagian daerah Dusun Tersebut Paling Lama 2-3 Hari, Rabu 03 November 2021.
Salah Satu Warga Dusun Senuruk yang Terdampak Banjir, Kristianus (25) Mengatakan Kepada Awak Media Bahwa Banjir Kali ini Merupakan Musibah Banjir yang Paling Lama Merendam Rumahnya Sejak Setahun Terakhir.
"Ini yang Paling Lama biasanya Hanya 2 Hari Kemudian Airnya Surut Tapi ini Sudah Satu Minggu" Ucapnya.
Keristianus juga Mengatakan Bahwa Akibat Dari Musibah Banjir Tersebut Dirinya Sementara Terpaksa Mengungsi Ke rumah Kerabat atau Keluarga Terdekat Untuk Menyelamatkan Diri.
"Sementara Terpaksa Ngungsi di Tempat Keluarga dulu, Peralatan Elektronik dan Lain sebagainya Sudah Diamankan Ke Tempat yang Lebih tinggi, nanti Sampai Kondisi Banjir Memungkinkan baru Kembali Kerumah" Tambahnya
Warga Lain yang juga Mengalami Dampak Dari musibah banjir di Dusun Senuruk, Deny (27) Mengatakan Kepada Awak Media Bahwa Sebelumya Juga Sering Banjir Akan tetapi Baru Kali ini Banjir Sampai Merendam Rumahnya
"Banjir-banjir Sebelumnya Tidak Separah Yang Sekarang ini Biasanya Air Tidak Sampai Masuk ke Dalam Rumah Tetapi ini Sudah Cukup Tinggi, Ada Kurang Lebih 30 Rumah Warga yang terkena Dampak dari Banjir ini "Ujarnya
Deny Berharap Adanya Perhatian Dari Pemerintah Daerah untuk Membantu Masyarakat yang Terdampak banjir Di Dusun Tersebut Mengingat Saat ini Mereka Tidak Dapat Bekerja Karena Banjir Juga memutus Akses Jalan Serta Perkebunan Milik Warga.
"Beberapa Hari ini Hujan Masih Sering Turun belum ada tanda-tanda air akan Surut, Kami Berharap Perhatian Dari Pemerintah Daerah atau Pihak terkait untuk Membantu Kami Karena Banjir ini juga Memutus Akses Jalan Warga Untuk Pergi Ke kebun Karet Dan Sawit, Kami tidak Bisa Bekerja Karena Kebun Kami Terendam Banjir" Harapnya (Rn)