-->
  • Jelajahi

    Copyright © BATU BERTULIS NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Babi Milik Warga Sekadau Ini Alami Gejala Kematian Mirip Serangan Flu Afrika

    Bertulis Network
    Friday 18 February 2022, February 18, 2022 WIB
    Babi Kampung
    Batubertulisnews.com, Sekadau - Sebanyak 10 ekor ternak babi milik salah satu warga di Dusun Senuruk, Desa Sungai Ringin, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau mengalami kematian secara bertahap, gejala awal yang ditimbulkan mirip dengan serangan flu Afrika atau african swine fever (ASF) yang saat ini telah menewaskan ribuan ekor babi di beberapa Kabupaten/kota yang ada di Kalimantan Barat.

    Hal tersebut diungkapkan oleh Martina Atik, warga Dusun Senuruk ini mengatakan bahwa  hanya dalam waktu Seminggu 10 ekor ternak babi miliknya mati di dalam kandang.

    "Awalnya hanya 1 ekor babi yang menunjukan gejala sakit, tidak mau makan dan kelihatan lemas, mata nya kelihatan berwarna merah, sehari kemudian bertambah 4 ekor, saya kira sakit biasa, rupanya hanya dalam waktu seminggu sebanyak 10 ekor semuanya mati" Ungkap Martina Atik. Jum'at, 18 Februari 2022.

    Martina Atik juga menjelaskan bahwa kondisi kandang yang berdekatan mungkin  membuat proses terinfeksi penyakit dan menyebabkan kematian babi miliknya semakin cepat.

    "Posisi kandang nya berdempetan mungkin itu yang membuat babi mati semakin cepat karena tertular penyakit, untuk mencegah penularan menjadi semakin luas, babi yang mati tersebut sudah saya kubur karena saya khawatir menular ke babi milik warga lain," Jelasnya.

    Martina Atik menyampaikan bahwa sampai saat ini dirinya belum melaporkan kejadian tersebut kepada pihak terkait karena keterbatasan informasi.

    "Saya belum lapor ke siapapun karena hanya mengira ternak babi milik saya ini terkena sampar babi yang sudah biasa terjadi di musim tertentu sampar hewan pasti ada," Ucapnya.

    Seperti di lansir dari Kompas.com, bahwa daerah yang paling terdampak dengan flu Afrika ini adalah Kabupaten Sanggau, dengan tingkat kematian hewan ternak babi mencapai 24.216 ekor, Kemudian Kabupaten Sintang 7.030 ekor, Kabupaten Landak 6.3.18 ekor dan Kabupaten Mempawah 3.416 ekor.

    Penyakit demam babi Afrika atau ASF dipicu oleh virus yang menyerang babi hutan atau babi peliharaan di peternakan.

    Binatang yang terinfeksi mengalami demam tinggi dan pendarahan di organ bagian dalam tubuhnya. Sekitar 90 persen babi hutan yang terinfeksi ASF mati dalam jangka waktu sepekan.

    Penyakitnya menular lewat kontak dengan cairan tubuh atau darah babi hutan atau babi ternak yang terinfeksi.

    Virus masih tetap aktif dalam bangkai hewan yang mati akibat penyakitnya, bahkan sampai beberapa bulan atau tahun. Tapi penyakit ini biasanya tidak menular pada manusia. (Rn)

    Komentar

    Tampilkan