Debit air di Desa Tanjung, Kecamatan Sekadau Hilir, yang mulai naik, Kamis 11 Januari 2024. |
Kenaikan debit air itu mendapat perhatian serius dari Kapolsek Sekadau Hilir, IPTU Kuswiyanto. Ia meminta warga untuk tetap waspada menghadapi banjir yang mungkin terjadi.
"Pengecekan dilakukan mengingat terdapat laporan mengenai akses jalan yang terputus akibat genangan air di pemukiman warga, terutama di daerah tepi Sungai Sekadau dan Sungai Kapuas," kata Kapolsek Sekadau Hilir, IPTU Kuswiyanto.
Kapolsek mengungkapkan hasil pengecekan didapati bahwa beberapa tempat di Desa Tanjung, yaitu wilayah Rt 003 dan Rt 004, mengalami banjir dengan kedalaman air mencapai kurang lebih 10 cm hingga 20 cm.
Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada warga yang mengungsi dan tidak dilaporkan adanya kerugian material. Banjir di Desa Tanjung disebabkan curah hujan yang sangat tinggi dalam tiga hari terakhir, serta pertemuan muara sungai Sekadau dan sungai Kapuas.
Menurut ramalan cuaca dari BMKG Kalbar, musim hujan diprediksi masih berlanjut, sehingga tidak menutup kemungkinan terjadi banjir susulan di daerah tersebut.
Kapolsek Sekadau Hilir berpesan kepada Bhabinkamtibmas agar selalu mengingatkan kepada warga masyarakat untuk selalu waspada terhadap kondisi cuaca. Terlebih lagi, Desa Tanjung berada di tepian sungai yang rentan terhadap genangan air.
Kuswiyanto juga mengimbau agar warga selalu mengawasi anak-anak mereka agar hal-hal yang tidak diinginkan dapat dihindari.
Dalam upaya menjaga keselamatan warga, IPTU Kuswiyanto juga meminta koordinasi dengan pihak desa untuk memantau kondisi warga yang berencana mengungsi ke tempat yang lebih aman. Hingga saat ini, secara bertahap pihak desa telah melaksanakan tindakan tersebut.
"Warga Desa Tanjung diharapkan tetap berhati-hati dan mengikuti petunjuk dari pihak berwenang setempat untuk menghadapi banjir yang mungkin terjadi. Semoga situasi segera pulih dan semua warga dapat tetap aman," imbaunya.