Gotong-royong Forkopimcam Nanga Mahap, Kabupaten Sekadau, Kalbar dalam memperbaiki lantai jembatan yang rusak, Jumat, 5 Juli 2024, pagi |
Batubertulisnews, Sekadau- Camat Nanga Mahap Wilhelmus Pranseda, berharap semangat gotong-royong semua pihak di Kecamatan Nanga Mahap bisa terus dilaksanakan secara simultan dan berkesinambungan.
Hal itu disampaikan Pranseda menanggapi gerakan gotong-royong yang dilakukan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Nanga Mahap, Kabupaten Sekadau, Kalbar dalam memperbaiki lantai jembatan yang rusak, Jumat, 5 Juli 2024, pagi.
Dikatakan Camat Nanga Mahap, Wilhelmus Pranseda, jembatan kabupaten itu merupakan akses satu-satunya yang menghubungkan antara Desa Nanga Mahap, Desa Tembesuk, Desa Lembah Beringin dan Desa Karang Betung.
"Kerusakan tidak seberapa parah, konstruksi masih kuat. Kita hanya memperbaiki lantai jembatan ada beberapa di sisi kiri dan kanan yan patah. Jembatan merupakan akses masuk ke ibukota Kecamatan Nanga Mahap," kata Pranseda.
Jembatan tersebut diketahui biasa dilalui oleh masyarakat yang menggunakan kendaraan roda dua dan empat. Bahkan juga bisa dilalui kendaraan truck pengangkut sembako maupun hasil pertanian dan perkebunan seperti kelapa sawit dengan kapasitas 7-8 ton.
"Kegiatan ini dilakukan bersama Forkopimcam Nanga Mahap bersama Perangkat Desa dan BPD Nanga Mahap. Saya berharap agar kegiatan gotong-royong ini bisa terus dilaksanakan secara simultan dan berkesinambungan," pungkas Pranseda.
Senada dari lokasi perbaikan, Kapolsek Nanga Mahap, IPDA Eric menjelaskan bahwa perbaikan jembatan ini sangat penting untuk menghindari potensi kecelakaan lalu lintas yang bisa membahayakan warga. Mengingat jembatan itu sebagai akses satu-satunya.
" Jika tidak segera diperbaiki, kerusakan ini berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas yang membahayakan masyarakat yang melintas," ujar IPDA Eric.
Pada perbaikan itu, mereka menggunakan beberapa kayu balok, palu, gergaji, paku, dan rantai bekas sepeda motor untuk mengikat. Proses perbaikan secara manual ini berupa penggantian kayu yang sudah rusak dengan yang baru. Hanya memerlukan waktu sekitar 2 jam, jembatan kembali dalam kondisi aman dan layak digunakan.
Melalui kegiatan ini diharapkan jembatan yang sudah diperbaiki dapat mendukung aktivitas ekonomi dan mobilitas warga dengan lebih baik.