-->
  • Jelajahi

    Copyright © BATU BERTULIS NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    PPA ID0614 Emaus Batang Tarang Suarakan Pentingnya Perlindungan Anak Dari Berbagai Tindak Kekerasan

    Bertulis Network
    Tuesday, 30 July 2024, July 30, 2024 WIB
    Foto bersama peserta kegiatan Hari Anak Nasional di PPA ID0614 Emaus Batang Tarang, Kabupaten Sanggau, Kalbar, Selasa 30 Juli 2024.


    Batubertulisnews.com, Sanggau- Memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2024, Pusat Pengembangan Anak (PPA) Gereja Persekutuan Pemberitaan Injil Kristus (PPIK) Jemaat Emaus Batang Tarang kampanyekan pentingnya Perlindungan Anak kepada masyarakat dan pemerintah, Selasa 30 Juli 2024.


    Mengangkat tema "Anak Terlindungi, Indonesia Maju, Suara Anak Membangun Bangsa PPA ID0614 Batang Tarang". Kegiatan itu dilaksanakan di PPA ID0614 Emaus Batang Tarang, Kabupaten Sanggau, Kalbar, dengan melibatkan masyarakat dan anak-anak yang dibina sebagai peserta kegiatan. Selain itu juga menghadirkan sejumlah narasumber dari Dinas Sosial Kabupaten Sanggau, Forkopimcam, DAD Kecamatan dan Pemdes. 


    Pdt. DR. Stephanus Kasman, MA. mengatakan latar belakang kegiatan ini adalah kesadaran untuk fokus mempersiapkan generasi muda yang nantinya akan menjadi bagian dari Indonesia Emas. Anak-anak sebagai generasi penerus harus diciptakan sejak dini menjadi anak-anak yang cerdas dan mampu berkompetisi di masa yang akan datang. 


    Upaya menciptakan generasi muda yang cerdas itu dilakukan PPA ID0614 Batang Tarang sejak 9 tahun terakhir dengan memberikan berbagai pelatihan dan pembinaan terhadap anak-anak yang berada di Kecamatan Balai Batang Tarang. Khususnya bagi anak-anak yang tidak mampu secara ekonomi, putus sekolah, mereka yang brokenhome, dan stunting. 


    "Itu sasaran kita, memperbaiki kesehatan keluarga, kesehatan anak-anak. Ini yang mendorong kami untuk ikut mempersiapkan dan mencerdaskan generasi muda sekarang, " kata Pdt. DR. Stephanus Kasman


    Dikatakan Pdt. DR. Stephanus, sampai saat ini, sejumlah 273 anak dengan klasifikasi usia anak 1 sampai 18 tahun telah mengikuti pembinaan di PPA ID0614 Batang Tarang. Bahkan saat ini sudah ada dua orang anak yang didukung hingga masuk perguruan tinggi. 


    Anak-anak ini diberikan pelatihan sesuai minta dan bakatnya. Setiap hari usai bersekolah, mereka akan diantarkan orang tua ke PPA untuk mengikuti pembinaan dan pendampingan. Mulai dari bahasa Inggris, komputer, kuliner, beternak ayam, menanam jagung, belajsr seni tari, kecantikan dan lainnya. Mereka dipersiapkan untuk mampu bersaing di masa depan bila seandainya tidak mampu melanjutkan pendidikan hingga ke perguruan tinggi. 


    Senada, A Herman, Staff Perlindungan Anak menjelaskan banyaknya kekerasan terhadap anak menjadi salah satu latar belakang terlaksananya kegiatan itu. Melalui kegiatan itu PPA ingin mengajak masyarakat untuk turut aktif dalam upaya memberikan perlindungan terhadap anak. Sesuai dengan UU perlindungan anak, bahwa masyarakat punya kewajiban melindungi anak-anak, karena anak sebagai generasi masa depan yang perlu dijaga sehingga anak-anak yang diharapkan anak-anak yang berkualitas. 



    "Kegiatan ini penting dilakukan untuk menggerakkan masyarakat bahwa perlindungan anak sangat penting. Mungkin sekarang orang hanya tau perlindungan saja, tapi belum mengetahui apa itu perlindungan anak, di lingkungan banyak sekali kekerasan yang tidak disadari, seperti berkata kasar, memaki anak itu dianggap biasa. Tapi bagaimana kita membuat orang tua sadar bahwa kebiasaan-kebiasaan itu salah," lanjutnya. 


    Selain memberikan pendampingan dan pembinaan kepada anak-anak, PPA juga telah membentuk aktivis perlindungan anak sebagai ujung tombak pencegahan kekerasan terhadap anak melalui gereja, dengan harapan selanjutnya dapat dibentuk juga aktivis perlindungan anak di desa-desa. 


    Kegiatan itu juga mendapat apresiasi dari Pemerintahan Kabupaten Sanggau melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana, yang diwakili Kepala Bidang Perlindungan Anak, Titin Sumarni. 


    Ia memastikan dukungan pemda atas kegiatan itu, bahkan Dinsos PPA dan KB Sanggau juga telah memiliki beberapa program untuk memberikan perlindungan terhadap anak. 


    "Kita pemda mendukung kegiatan ini, karena kegiatan ini pertama di kecamatan dan diinisiasi oleh lembaga. Tentu kita dukung, salah satunya dengan penyampaian orasi. Dukungan bahwa pesertanya dari lapisan masyarakat, kita sampaikan kasus anak tinggi, pernikahan anak, kekerasan anak, kita sosialisasikan bahwa ini perlu dukungan bersama, bahwa kita ingin menekan kasus kekerasan, pernikahan anak dan putus sekolah," kata Titin. 


    Titin memaparkan ada dua program yang dilakukan dinas yakni Pemenuhan Hak Anak, dengan membentuk Forum Anak Daerah dan Perlindungan Khusus.  Terdapat pula Rumah Aman Anak, dan Puspaga di Mall Pelayanan Publik untuk konseling apabila ada keluarga yang bermasalah dengan anaknya. 


    "Di tahun 2024, lebih dari 10 kasus kekerasan terhadap anak, paling banyak kekerasan seksual terhadap anak. Kami memberikan pendampingan, yang melahirkan ada biaya melahirkan, transportasi apabila tidak mampu kita bantu, kita bantu tempat menginap. Ada juga kekerasan pornografi, prostitusi, pencurian juga ada. Pernikahan anak ini karena pergaulan dan keluarga, " paparnya. 

    Komentar

    Tampilkan