Kegiatan Penyerapan Aspirasi Masyarakat dengan tema “Penguatan Sistem Demokrasi di Indonesia”. |
Batubertulisnews.com, Pontianak – Anggota DPR/MPR RI Fraksi Partai Golkar Dr. Drs. Adrianus Asia Sidot, M.Si. kembali melaksanakan kegiatan Penyerapan Aspirasi Masyarakat dengan tema “Penguatan Sistem Demokrasi di Indonesia”.
Penyerapan aspirasi kali ini dilaksanakan di Gedung Zamrud Khatulistiwa Pontianak pada Jumat, 13 Desember 2024. Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan dari Organisasi Kepemudaan, Organisasi Mahasiswa, Organisasi Kepartaian yang ada di Tubuh Partai Golkar, Politisi serta tokoh masyarakat.
Dalam penyampaiannya, Adrianus menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga keberlanjutan demokrasi, termasuk partisipasi dalam proses politik seperti pemilu dan pengawasan terhadap kebijakan pemerintah.
"Acara ini menjadi bukti nyata komitmen DPR/MPR RI dalam mendengarkan dan menjembatani kepentingan masyarakat dengan kebijakan pemerintah," kata Adrianus.
Thadeus selaku narasumber kegiatan dalam paparannya menyampaikan bahwa saat ini Indonesia mempunyai beberapa tantangan dalam sistem demokrasi. Tantangan itu di antaranya politik uang, politik transaksional, jurangnya edukasi politik, konflik sosial akibat perbedaan pandangan politik serta lemahnya penegakan hukum.
Sementara itu, satu di antara peserta bernama Zubaidah menilai bahwa MPR saat ini posisinya sangat lemah bahkan tidak berdaya, di mana tugasnya hanya sekedar mendengarkan Laporan Pertanggungjawaban Presiden, bukan lagi sebagai kontrol dari pekerjaan pemerintah.
"MPR saat ini seperti macan yang kehilangan taringnya alias ompong, dia tidak bisa menggigit. Untuk itu saya setuju kalau MPR kembali menjadi lembaga tertinggi negara asalkan di sesuaikan dengan kebutuhan zaman," ucap Zubaidah.
Disisi lain, Isabella sebagai Pelaku Media, menyampaikan pertanyaan sekaligus usulan bagaimana membuat formulasi agar warga negara Indonesia dapat menikmati proses demokrasi melalui kemajuan teknologi yang ada dalam pengambilan suara di Pemilu, dan tentunya dapat menekan biaya yang dikeluarkan.
Pernyataan itu disepakati oleh Adrianus, hal ini karena tuntutan zaman digitalisasi yang sangat berkembang saat ini mengikuti kebutuhan masyarakat. Sedangkan Demokrasi harus mengikuti jaman, sebab masyarakat kebanyakan tetap menginginkan pemilihan langsung.
“Aspirasi masyarakat adalah bahan berharga bagi kami untuk merumuskan kebijakan yang lebih baik. Demokrasi yang kuat hanya dapat tercapai jika masyarakat dan pemerintah berjalan beriringan,” ujarnya.