 |
| Ilustrasi: Gas elpiji 3 kg |
Batubertulisnews.com, Sekadau- Masyarakat di Kabupaten Sekadau mengaku keberatan atas kebijakan pemerintah yang mewajibkan pembelian tabung gas elpiji 3 kg langsung ke pangkalan gas.
Satu di antara warga yang mengeluhkan kebijakan tersebut adalah Jainudin Susilo, warga Desa Nanga Menterap, Kecamatan Sekadau Hulu, Kabupaten Sekadau, Provinsi Kalimantan Barat.
Selain harus menempuh perjalanan yang jauh sekitar satu jam, ia dan warga desa juga dihadapkan dengan buruknya infrastruktur jalan dari desa menuju pangkalan gas yang berada di pusat kecamatan. Bahkan jika musim penghujan tiba, kendaraan roda empat dipastikan tidak mampu melintas menuju desa tersebut.
"Ini karena dua hari tidak hujan, motor bisa lewat. Mereka (warga) di kampung sudah ngeluh semua, di warung tidak ada gas. Aturan ini meribetkan masyarakat yang memerlukan gas ini (elpiji 3 kg), " ungkapnya.
Iar berharap aturan tentang tata niaga gas subsidi dapat dikembalikan seperti sebelumnya, yang memperbolehkan pangkalan gas menjual kepada warung pengecer sehingga bisa distribusikan ke daerah-daerah yang sulit dijangkau.
Diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, per 1 Februari 2025, pemerintah menetapkan pembelian elpiji 3 kilogram sepenuhnya hanya dilayani di pangkalan resmi Pertamina dan tidak ada lagi di pengecer.
