-->
  • Jelajahi

    Copyright © BATU BERTULIS NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Ikatan Cendekiawan Dayak Indonesia

    Ikatan Cendekiawan Dayak Indonesia

    Curi Tanah, PT BKP Beduai Diancam Akan Di Polisikan

    Bertulis Network
    Monday, 14 April 2025, April 14, 2025 WIB

    Lahan milik P.A. Akong Yang dicuri Pihak perkebunan 

    www.Batubertulisnews.com, Sanggau
     Caplok Tanah milik P. A. Akong secara sepihak,  PT. Borneo Ketapang Permai (PT. BKP) Beduai diancam akan dipolisikan jika tidak mengembalikan tanah kepada pemilik sah, hal tersebut dikatakan oleh keluarga P. A. Akong, dirumah kediamannya, di desa kasromego, kecamatan beduai, kabupaten Sanggau, Kalbar. Senin, 14 April 2025.


    “Kami punya lahan, sudah bersertifikat sah diberikan oleh negara kepada pemilik sah atas nama, P. A. Akong, yang mana sertifikat tersebut dikeluarkan tahun 1993, luas 10.000 meter persegi. Peruntukan sertifikat jelas untuk lahan  pertanian, bukan lahan perkebunan”, katanya

    “Tahun 2009, PT BKP masuk kecamatan beduai. Tanpa sepengetahuan bapak akong, tiba-tiba mendengar laporan dari masyarakat bahwa tanah tadi sudah ditanamkan sawit”, ungkapnya Hendrikus perwakilan keluarga P. A. Akong

    Kemudian kata Hendrikus, bapaknya (Pak Akong) selaku pemilik lahan mengkonfirmasi ke kantor PT. BKP tenyata dari penjelasan managernya menyampaikan lahan tersebut diserahkan tanpa sepengetahuan siapa yang menyerahkannya. 


    Kurang lebih 2 minggu kemudian, dilakukan pemanggilan kembali untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, bersama dengan beberapa orang yang terlibat dalam penyerahan lahan secara sepihak tersebut.

    “Hadir di situ, camat, Boby, Roby, ateng dan pihak perusahaan.  Bapak saya hanya diminta ttd. Kemudian setelah itu kembali ke rumah, bapak saya taunya bahwa lahan tersebut sudah selesai urusannya, artinya sudah kembali pada pemiliknya”, terangnya. 

    Namun berjalannya waktu, lanjut Hendrikus pihak Perusahaan dalam Hal ini PT. BKP ( Borneo Ketapang Permai ) ternyata mengola lahan tersebut untuk perkebunan kelapa sawit  Kemudian baru menimbulkan surat penyerahan sepihak yang isinya menyatakan pelepasan lahan tersebut. 

    “Kami tidak pernah membuat akta pelepasan kepada PT. BKP, artinya ada pencaplokan terhadap lahan tersebut, dan penipuan karena bapak saya disuruh ttd tapi tidak tau apa yang ditandatangani. Jumlah lahan dan alamat di sertifikat, tidak sama dengan yang di surat Pelepasan Lahan yang dibuat Sepihak oleh PT. BKP ( Borneo Ketapang Permai ) Nama pemilik juga tidak sama. Mohon kepada pihak berwenang agar menindaklanjuti persoalan ini agar tidak ada lagi pencaplokan lahan - lahan Masyarakat oleh Perusahaan PT. BKP ( Borneo Ketapang Permai ) kami selaku ahli waris menuntut Hak Kami yang sah diberikan Negara berupa Sertifakat  Hak Milik yang Sah”. tutupnya. (*)
    Komentar

    Tampilkan